NPM : 18513379
Kelas : 3PA14
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah Sebuah proses dalam
rangka untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara bekerja secara
bersama sama dengan orang - orang dan sumber daya yang dimiliki organisasi.
Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli
Mary Parker F.
Mary Parker F mendefinisikan pengertian manajemen sebagai suatu seni, tiap tiap pekerjaan bisa diselesaikan dengan orang lain.
George R. Terry
George Terry memberikan pendapat, Definisi Manajemen merupakan ilmu sekaligus seni, manajemen adalah wadah didalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara umum kebenarannya.
Koontz
Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yang produktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu. Koontz menambahkan, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing masing saling melengkapi.
Stoner
Stoner memiliki pendapat, Ilmu Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usahda dari anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Wilson
Seorang Wilson berpendapat definisi manajemen sebagai sebuah rangkaian tindakan tindakan yang dilakukan oleh para anggota organisasi dalam upaya mencapai sasaran organisasi. prosess merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dijalankan dengan sistematis.
Oey Liang Lee
Menurut Oey Liang Lee, Arti Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, peng-organisasi-an, penyusunann, pengarahan serta pengendalian (pengawasan) dari sumber daya perusahaan guna mencapai goal atau tujuan yang telah diputuskan.
Lawrance A Appley
Menurut Lawrence A Appley, pengertian manajemen adalah sebuah seni dalam mencapai tujuan yang diinginkan yang dilaksanakan dengan usaha orang yang lain.
Apa Itu Kepemimpinan?
Menurut Soetopo (1984:1) Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Sedangkan menurut Handoko (1995:294) bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut Stoner Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Handoko,1995:295). Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok (Thoha,2004:264).
Menurut Soetopo (1984:1) Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Sedangkan menurut Handoko (1995:294) bahwa kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar bekerja mencapai sasaran. Sedangkan menurut Stoner Kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya (Handoko,1995:295). Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok (Thoha,2004:264).
Tipe atau Macam Kepemimpinan
Secara Umum
Secara
umum tipe kepemimpinan dapat digolongkan menjadi tipe,yaitu :
a. Tipe
Otoriter
Tipe
kepemimpinan yang berpusat pada pekerjaan tanpa menghiraukan kepentingan
anggota kelompok sama sekali. Keputusan senantiasa berada ditangan pemimpin,
anggota kelompok cederung dijadikan sebagai alat untuk mengekploitir tujuan
kelompok semata, sehingga tipe ini mempunyai kekuasaan absolute.
b. Tipe
Laizess Faire
Tipe Laizess faire ini memberikan
kebebasan yang terlalu luas bagi anggota kelompok, sehingga kelompok
seolah-olah tidak mempunyai seorang pemimpin, sehingga anggota kelompok
cenderung memperlihatkan perilaku agresif yang tinggi.
c. Tipe
Demokratis
Tipe demokratis merupakan pola
kepemimpinan yang sama mementingkan tercapainya tujuan kelompok seoptimal
,mungkin dengan mengikuti sertakan seluruh partisipasi anggota, daya dan
segenap kemampuan tanggung jawab bersama. Itulah sebabnya ciri utama gaya
kepemimpinan ini adalah pendistribusian wewenang dan tanggung jawab pemimpin
pada sejumlah anggota, tanpa mengurangi partisipasi dan tanggung jawab terhadap
kelompok secara keseluruhan.
Tipe
Kepemimpinan Menurut Blake dan Mouton
Blake
dan Mouton mengemukakan lima tipe pemimpin, yaitu.
1.
Tipe Improverished
Merupakan
perilaku kepemimpinan dengan segala tindakannya yang kurang berkualitas baik
ditinjau dari segi kerjsamanya dengan anggota kelompok maupun dari segi
pencapaian tujuan kelompok itu sendiri. Kepemimpinan seperti ini dapat disebut
sebagai kepemimpinan plinplan.
2.
Tipe Ujung tombak Kelompok
Kepemimpinan
yang menganggap faktor manusia sebagai robot pekerja tujuan kelompok.
Ciri-cirinya adalah kejam, mengeksplottir anggota kelompok, tidak manusiawi,
menstruktur batas waktu kerja tak terbatas, memberikan sangsi beret terhadap
kegagalan dan kelalaian, bertipe hubungan impersonal.
3.
Tipe Manusiawi
Merupakan
pemimpin yang sangat mementingkan keharmonisan hubungan antar pribadi sesama
anggota dan mengesampingkan tujuan utama kelompok. Cirinya adalah sangat
menghargai eksis-tensi individu sebagai pribadi bersikap lunak, rumah dan penuh
kesopanan, penampilan sebagai manusia (penyayang manusia), rela berkorban demi
kepentingan anggota, punya tenggang rasa yang tinggi.
4.
Tipe Team Builder
Tipe
ini sangat mementingkan tujuan dan keharmonisan hubungan sosial anggota
kelompok. Target tujuannya harus tercapai dan hubungan sosial tetap terbina,
harmonis dan penuh keakraban. Tipe ini adalah yang paling baik dan tidak perlu
disangsikan lagi efektivitasnya, apalagi bila digabungkan dengan pola
pendekatan situasional.
5. Tipe The Middle of the Roader
Tipe
ini membuat perilaku perimbangan antara tujuan dan hubungan sosial anggota
kelompok. Keduanya sama dianggap penting dan perlu dicapai secara bersamaan.
Tipe ini tidak jauh berbeda dengan gaya kepemimpinan demokratis kalau tidak
boleh dikatakan identik.
Tipe kepemimpinan menurut
Sahertian
1. Tipe Nomothetic’s
Tipe
ini, pemimpin sangat menekankan pada persyaratan institusi yang ada dan
konformitas kelakuannay sesuai dengan yang diharapkan. Kalau perlu mengorbankan
kepentingan lainnya demi tujuan institusi yang bersangkutan. Pemimpin seperti
ini memegang teguh wewenangnya sebagai pemimpin dan kalau perlu memaksakan
sangsi yang ekstrinsik sifat-sifatnya.
2.Tipe
Ideoghraphis
Tipe
ini perhatian pemimpin terhadap individu lebih besar dibandingkan dengan
tuntutan organisasi. Wewenangn yang dimiliki oleh pemimpin dilihat sebagai yang
didelegasikan dan hubungannya anggota dijalin dengan orientasi terhadap
kebutuhan anggota lain.
3.Tipe
Transaksional
Merupakan
kombinasi antara gaya kepemimpina di atas. Pemimpin menekankan pentingnya
tujuan institusi dan pada saat yang bersamaan berharap pula kepribadian tidak
akan diperkosa dalam usaha mencapai tujuan tersebut.
Tipe
kepepimpinan menurut Max Weber
1.Tipe
Kharismatik
Pemimpin
diangkat berdasarkan atas suatu kepercayaan bahwa dia dapat memberikan berkat
ilmu gaib yang dimilikinya, untuk keselamatan masyarakat. Keberhasilan dan
prestasi yang dimilikinya menimbulkan orang lain kagum dan terpesona, sehingga
dia dianggap orang yang berilmu gaib. Charisma yang dimiliki oleh pemimpin itu
sebenarnya merupakan factor raditas yang dibawa sejak lahir.
2. Tipe
Tradisional
Tipe
ini, merupakan kepemimpinan yang diterima secara warisan dan dipercayai
sepenuhnya oleh masyarakat. Misalnya kepemimpinan dalam masyarakat
"keraton Jawa, ninik mamak dalarn masyarakat Minangkabau, ketua marga di
Batak, dll. Pemilihan pemimpin pada umumaya tidak mempertimbangkan syarat yang
harus dipenuhi sebagaimana layaknya, akan tetapi yang paling penting adalah
menjaga kelestarian budaya masyarakat. Mengangkat pemimpin baru menurut alur
budaya setempat merupakan suatu bentuk pelanggaran adat istiadat yang pada
umumnya orang tidak berani melanggarnya.
3. Tipe
Rasional-Legal
Tipe
ini, pemimpin yang dipilih berdasarkan pada dua prinsip, yaitu secara rasional
dan legal. Rasional, karena pemimpin dipilih berdasarkan kriteria tertentu,
misalnya tingkat pendidikan, kecakapan dan pengalaman, serta syarat lainnya.
Tipe Kepemimpinan Menurut Martin
Conwav
1. Tipe Crowd-Compeller
Kepemimpinan yang muncul atas
panggilan kewajiban. sehingga dengan tanggung jawab moral seseorang menimbulkan
sebagai pemegang amanah dan golongan yang tertindas. Misalnya, pejuang kemerdekaan, para kiyai
dengan dorongan penyebaran agama dan sejenis lainnya. Oleh karena sifatnya yang
menyentuh aspirasi segenap lapisan masa, maka dia sangat ampuh menggerakkan.
massa tanpa memperhitungkan akibatnya terlebih dahulu.
2. Tipe
Crowd Representative
Pemimpin
dipilih oleh golongan atau kelompok tertentu yang dijadikan sebagai
ketua mereka. Kedudukannya sebagai pemimpin tertinggi dalam
kelompoknya, hanya sepanjang dan selama didukung oleh
golongan atau kelompoknya.
3. Tipe
Crowd Exponent
Pemimpin
seperti ini pada saat yang tepat dan muncul pada waktu yang sangat diperlukan
mampu menggerakkan masa yang sangat hebatnya dan diarahkannya untuk mencapai
sasaran dan maksud tertentu. Biasanya pemimpin seperti ini banyak ditemui dalam
keadaan posisi terjepit, merasa ditindas dan dirugikan, sehingga semua mereka
nekad bertindak sesuai yang diinstruksikan oleh pemimpin mereka. Pemimpin
merupakan kunci pembuka hati yang tertekan, tertutup dan tertindas, sehingga
bila kunci itu sudah terbuka akan menimbulkan suatu tenaga yang sangat besar
dan tangguh.
Pengertian Perencanaan
Dalam ilmu menejemen menjelaskan
bahwa salah satu fungsi pokok manajemen adalah perencanaan, dimana dalam ilmu
manajemen menjelaskan bahwa fungsi pokok manajemen terdiri dari perencanaan,
koordinasi, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Perencanaanmerupakan
salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap
awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan
organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.
Definisi perencanaan dikemukakan
oleh Erly Suandy (2001:2) sebagai berikut: Secara umum perencanaan merupakan
proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan kemudian menyajikan
(mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik-taktik
(tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk
mencapai tujuan perusahaan secara menyeluruh.
Definisi perencanaan tersebut
menjelaskan bahwa perencanaan merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan
perusahaan secara menyeluruh. Definisi perencanaan tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa perencanaan menggunakan beberapa aspek yakni :
- Penentuan tujuan yang akan dicapai.
- Memilih dan menentukan cara yang akan
ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternatif yang dipilih.
- Usaha-usaha atau langkah-langkah yang
ditempuh untuk mencapai tujuan atas dasar alternative yang dipilih.
Selain aspek tersebut,
perencanaan juga mempunyai manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:
- Dengan adanya perencanaan, maka pelaksanaan
kegiatan dapat diusahakan dengan efektif dan efisien.
- Dapat mengatakan bahwa tujuan yang telah
ditetapkan tersebut, dapat dicapai dan dapat dilakukan koreksi atas
penyimpangan-penyimpangan yang timbul seawal mungkin.
- Dapat mengidentifikasi hambatan-hambatan yang
timbul dengan mengatasi hambatan dan ancaman.
- Dapat menghindari adanya kegiatan pertumbuhan
dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
Fungsi Perencanaan
Fungsi perencanaan pada dasarnya
adalah suatu proses pengambilan keputusan sehubungan dengan hasil yang
diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan pembentukan suatu sistem
komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil akhir serta perbandingan
hasil-hasil tersebut dengan rencana yang di buat.
Banyak kegunaan dari pembuatan
perencanaan yakni terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan
perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin,
mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan,
pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
A. Pentingnya Perencanaan
dalam Organisasi
Semua kegiatan manajerial didasarkan
dengan rencana yang sudah ditetapkan. Rencana menentukan ke mana organisasi dan
kegiatan-kegiatannya akan diarahkan. Ini berarti bahwa maksud dari tiap rencana
dan semua rencana-rencana turunan adalah membantu pencapaian tujuan organisasi.
Secara lebih spesifik pentingnya perencanaan dalam organisasi juga dapat
dilihat dari keuntungan perencanaan sebagai berikut.
1. Meningkatkan
fokus dan fleksibilitas (focus and flexibility)
Suatu organisasi dengan fokus
mengetahui apa yang terbaik dikerjakan, dan mengetahui bagaimana melayani
mereka dengan baik. Suatu organisasi dengan fleksibilitas beroperasi secara
dinamis dan dengan satu pengertian tentang masa depan.
2. Meningkatkan
koordinasi (coordination)
Ada banyak perbedaan subsistem
dan kelompok dalam organisasi dan masing-masing memiliki berbagai tujuan pada
tiap waktu tertentu. Tetapi tujuan itu semua menjadi seperangkat yang saling
membantu satu sama lain karena tersusun secara hierarki. Membantu koordinasi
pengambilan keputusan oleh manajer unit. Ini akan meminimasi tumpang tindih
kegiatan dan membantu pemakaian biaya.
3. Meningkatkan
kontrol (control)
Kontrol manajerial meliputi
pengukuran dan pengevaluasian hasil kinerja dan mengambil tindakan perbaikan
jika diperlukan. Perencanaan membantu membuat hal itu menjadi mungkin melalui
penetapan tujuan dan identifikasi tindakan spesifik melalui mana hal itu diwujudkan.
4. Memperbaiki
manajemen waktu (time management)
Melalui keuntungan personal dari
peningkatan fokus dan fleksibilitas, koordinasi, dan kontrol, perencanaan
adalah satu bentuk dari manajemen waktu.
Contoh Perencanaan dalam sebuah Organisasi
Hanawa
J-Community
Hanawa J-Community
adalah sebuah kelompok atau organisasi kecil yang berisikan orang orang pecinta
jejepangan yang berada di Bekasi. Hanawa dalam arti bahasa Indonesia dapat
diartikan sebagai “Rangkaian Bunga”, hanawa itu sendiri kumpulan individu yang
menyatu menjadi sebuah Komunitas dan bertujuan mengekspresikan dirinya tentang
apa itu Jepang dan semua hal didalamnya bersama-sama.
Visi:
·
Mengikuti Kegiatan yang
mengarah ke Kebudayaan dan "All About Japan" yang di selenggarakan
secara Formal ataupun Non-Formal, seperti :
ง Indonesia Event
ง Japan Event
ง Japan Festival
ง Japan Contest
ง Japan Education
ง Japan Bazzar
·
Melakukan Kegiatan Berbagi
Pengetahuan dan juga Kegiatan Sosial, seperti :
ง Gathering Hanawa J-community
ง Hanawa Bakti Sosial
ง Hanawa Buletin J-Info
ง Hanawa Study Tour
ง Hanawa Workshop
ง Hanawa Magazine
ง Hanawa Radio
Misi
·
Menjadikan komunitas
Jepang yang Berpengetahuan Luas, Solidaritas satu sama lain. dan memiliki
karakter yang Displin pada setiap anggotanya.
·
Menjuarai Contest Jepang
atas nama Hanawa J-community.
Kegiatan
yang biasa kami lakukan adalah menjadi media patner disetiap ajang event event
jejepangan, selain itu kami selalu mengadakan Gathering di setiap bulan yang
bertujuan untuk mempererat kebersamaan disetiap anggotanya. Didalam gathering
ini biasa nya kami saling bertukar informasi mengenai jejepangan dan belajar
berbahasa jepang selain itu kami juga mengadakan bakti sosial disetiap akhir
acara gathering kami dengan bertujuan membersihkan tempat tempat umum yang
biasa kami tempati untuk lokasi gathering.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar